Rabu, 24 Maret 2010

Kita sering menghadapi dilema dlm proses kehidupan berbangsa ini. Sering muncul pemikiran dan tanda tanya, tapi proses aplikasi pemecahannya nggak pernah tuntas, dan tidak masuk pada substansi pada sasaran yg dituju. Sering dibicarakan INDONESIA merupakan negara yg kaya raya dibidang sumber daya alam, sumber daya manusia dg jumlah yg besar dan nomer 3 didunia setelah China dan India, dan juga Negara yg strategis karena terletak diantara dua Samudra dan dua Benua. Mulai saya Sekolah Dasar sampai sekarang mendengarkan diskusi dan seminar selalu dipertanyakan, mengapa masih belum dapat dinikmati dan dirasakan oleh RAKYAT dan BANGSA INDONESIA? Silih berganti system dan methode pemerintahan pernah kita jalani. Diawali bentuk Negara Kesatuan dg PANCASILA dan UUD 1945,.................


berubah menjadi Republik Indonesia Serikat / RIS, kembali ke Negara Kesatuan lagi kemudian Reformasi Total dg merubah sistem pemerintahan dan Politik seperti sekarang ini. System kepartaianpun terus berganti dr sistem Partai Perjuangan th 45 an, berkembang menjadi multi Partai, mengerucut menjadi 3 Partai dan sekarang kembali ke multi Partai kembali. Presiden pun silih berganti, mulai Bung Karno yg dirintis sbg pejuang KEMERDEKAAN sampai tahun 1965, dan tergeser karena terinfiltrasi Komunisme melalui PKI di Indonesia, diganti oleh Pak Harto yg dikenal sbg Bpk Pembangunan dan direformasi krn lama-lama terjadi pembiasan arah pembangunan da politik. Pada saat inilalah para pemimpin Bangsa kebingungan penetapan Pimpinan Bangsa, maka ditetapkanlah Gus Dur sbg Presiden yg kemudian terkenal sbg BPK HUMANISME, yg dicabut kembali oleh MPR dan diganti Bu Megawati. Mulai PEMILU 2004, Periode Baru BANGSA INDONESIA dg pemilihan Presiden Langsung oleh RAKYAT dan terpilih SBY sbg Presiden Pemilihan Langsung yg PERTAMA. Kemudian disusul Pemilihan Langsung yg Kedua dan SBY mendapat suara mutlak dr RAKYAT. Rasa tidak puas dlm bidang politikpun mulai th 1945 terus bergulir, kususnya sampai tahun 65 an, diantaranya DI, TII, PERMESTA, G 30 S /PKI, GAM dan PAPUA MERDEKA. Tetapi mengapa BANGSA ini tetap begini-begini saja ? Yang mestinya tahu jawabannya adalah para ILMUWAN melalui DISKUSI, SEMINAR dan segala cara metode ilmiah lainnya sbg metode kajian. Tapi marilah kita coba otak atik sendiri perjalanan kehidupan bangsa ini, meskipun kita bukan ilmuwan, tetapi dg sumbang pikir teman-teman KOMPASIANA barangkali ada titik temu dan sumbang pikir bersama dlm mencari dan menganalisa kehidupan kita semua. Ini dr penulis mencoba sekedar analisa dangkal, ternyata kita semua sering tidak menggunakan sejarah sbg langkah setiap kita bertindak. Pengalaman Multi Partai tidak pernah menguntungkan bagi bangsa ini, tapi diulangi lagi seperti th 50 an. Negara besar diduniapun juga tidak menggunakan metode multi Partai. Tapi kita setelah reformasi justeru mengulangi kegagalan sejarah sendiri dg multi Partai hanya demi kepuasan elit politik yg haus kekuasaan, resikonya ongkos politik tinggi dan terjadinya instabilitas politik. Mengapa kita harus mengulangi sejarah Bangsa dg multi Partai ? Sistem Parlementer pun pernah kita jalani, yg terjadi Kabinet selalu berguguran dan silih berganti, sehingga Pemerintah tidak stabil, ujung-ujungnya Pemerintah tidak sempat kerja ngurus RAKYAT. Dan sekarang kita tanda tanya, sistem apa yg kita pedomani, PARLEMENTER kah, atau PRESIDENSIEL ? Ini perlu segera ada keputusan dan siapa yg punya kewenangan meluruskan hal ini ? Mana PARA TOKOH BANGSA dan PARA ILMUWAN KITA dari sejumlah 250 juta penduduk ini ? Janganlah kalau ada PENCALONAN BUPATI, GUBERNUR, PRESIDEN semua rebutan dan saling dendam , tapi dalam kondisi BANGSA dan NEGARA memerlukan semua diam saja. Ya inilah sekedar yg bisa penulis angkat, marilah kita pecahkan bersama teman-teman KOMPASIANA sekedar sumbang pikir demi NEGARA dan BANGSA tercinta. Salam KOMPASIANA.



0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates